Wednesday, March 30, 2011

Cinta Dan Mencintai Allah

 Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum, alhamdulillah masih lagi bernafas di bumi Tuhan. Entry kali ini ana ingin kongsikan dengan sahabat-sahabat tentang "CINTA". Setiap insan mempunyai fitrah untuk cinta dan menyintai. Ana copy dari Talaqqi Kitab Melalui FB. Semoga ia memberi manfaat untuk sahabat pembaca sekalian.


Definisi Cinta


Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; membatasinya hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak boleh digambarkan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.


Kebanyakan orang hanya memberikan penjelasan dalam hal sebab-musabab, konsekuensi, tanda-tanda, penguat-penguat dan buah dari cinta serta hukum-hukumnya. Maka batasan dan gambaran cinta yang mereka berikan berputar pada enam hal di atas walaupun masing-masing berbeza dalam pendefinisiannya, tergantung kepada pengetahuan,kedudukan, keadaan dan penguasaannya terhadap masalah ini. (Madarijus-Salikin 3/11)


Beberapa definisi cinta:
  • Kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus (kepada yang dicintai).
  • Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya.
  • Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri, seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sebunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahwa kecintaan tersebut masih kurang.
  • Mengembaranya hati karena mencari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.
  • Menyibukkan diri untuk mengenang yang dicintainya dan menghinakan diri kepadanya.
PEMBAGIAN CINTA
  • Cinta ibadah
    Ialah kecintaan yang menyebabkan timbulnya perasaan hina kepadaNya dan mengagungkanNya serta bersema-ngatnya hati untuk menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.
    Cinta yang demikian merupakan pokok keimanan dan tauhid yang pelakunya akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang tidak terhingga.
    Jika ini semua diberikan kepada selain Allah maka dia terjerumus ke dalam cinta yang bermakna syirik, yaitu menyekutukan Allah dalam hal cinta.
  • Cinta karena Allah
    Seperti mencintai sesuatu yang dicintai Allah, baik berupa tempat tertentu, waktu tertentu, orang tertentu, amal perbuatan, ucapan dan yang semisalnya. Cinta yang demikian termasuk cinta dalam rangka mencintai Allah.
  • Cinta yang sesuai dengan tabi'at (manusiawi),
    yang termasuk ke dalam cintai jenis ini ialah:
    • Kasih-sayang, seperti kasih-sayangnya orang tua kepada anaknya dan sayangnya orang kepada fakir-miskin atau orang sakit.
    • Cinta yang bermakna segan dan hormat, namun tidak termasuk dalam jenis ibadah, seperti kecintaan seorang anak kepada orang tuanya, murid kepada pengajarnya atau syaikhnya, dan yang semisalnya.
    • Kecintaan (kesenangan) manusia kepada kebutuhan sehari-hari yang akan membahayakan dirinya kalau tidak dipenuhi, seperti kesenangannya kepada makanan, minuman, nikah, pakaian, persaudaraan serta persahabatan dan yang semisalnya.
Cinta-cinta yang demikian termasuk dalam kategori cinta yang manusiawi yang diperbolehkan. Jika kecintaanya tersebut membantunya untuk mencintai dan mentaati Allah maka kecintaan tersebut termasuk ketaatan kepada Allah, demikian pula sebaliknya.
KEUTAMAAN MENCINTAI ALLAH
  • Merupakan Pokok dan inti tauhid
    Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Sa'dy, "Pokok tauhid dan inti-sarinya ialah ikhlas dan cinta kepada Allah semata. Dan itu merupakan pokok dalam peng- ilah-an dan penyembahan bahkan merupakan hakikat ibadah yang tidak akan sempurna tauhid seseorang kecuali dengan menyempurnakan kecintaan kepada Rabb-nya dan menye-rahkan seluruh unsur-unsur kecintaan kepada-Nya sehingga ia berhukum hanya kepada Allah dengan menjadikan kecintaan kepada hamba mengikuti kecintaan kepada Allah yang dengannya seorang hamba akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenteraman. (Al-Qaulus Sadid,hal 110)
  • Merupakan kebutuhan yang sangat besar melebihi makan, minum, nikah dan sebagainya.
    Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah berkata: "Didalam hati manusia ada rasa cinta terhadap sesuatu yang ia sembah dan ia ibadahi ,ini merupakan tonggak untuk tegak dan kokohnya hati seseorang serta baiknya jiwa mereka. Sebagaimana pula mereka juga memiliki rasa cinta terhadap apa yang ia makan, minum, menikah dan lain-lain yang dengan semua ini kehidupan menjadi baik dan lengkap.Dan kebutuhan manusia kepada penuhanan lebih besar daripada kebutuhan akan makan, karena jika manusia tidak makan maka hanya akan merusak jasmaninya, tetapi jika tidak mentuhankan sesuatu maka akan merusak jiwa/ruhnya. (Jami' Ar-Rasail Ibnu Taymiyah 2/230)
  • Sebagai hiburan ketika tertimpa musibah
    Berkata Ibn Qayyim, "Sesungguh-nya orang yang mencintai sesuatu akan mendapatkan lezatnya cinta manakala yang ia cintai itu bisa membuat lupa dari musibah yang menimpanya. Ia tidak merasa bahwa itu semua adalah musibah, walau kebanyakan orang merasakannya sebagai musibah. Bahkan semakin menguatlah kecintaan itu sehingga ia semakin menikmati dan meresapi musibah yang ditimpakan oleh Dzat yang ia cintai. (Madarijus-Salikin 3/38).
  • Menghalangi dari perbuatan maksiat.
    Berkata Ibnu Qayyim (ketika menjelaskan tentang cinta kepada Allah): "Bahwa ia merupakan sebab yang paling kuat untuk bisa bersabar sehingga tidak menyelisihi dan bermaksiat kepada-Nya. Karena sesungguhnya seseorang pasti akan mentaati sesuatu yang dicintainya; dan setiap kali bertambah kekuatan cintanya maka itu berkonsekuensi lebih kuat untuk taat kepada-Nya, tidak me-nyelisihi dan bermaksiat kepada-Nya.
    Menyelisihi perintah Allah dan bermaksiat kepada-Nya hanyalah bersumber dari hati yang lemah rasa cintanya kepada Allah.Dan ada perbedaan antara orang yang tidak bermaksiat karena takut kepada tuannya dengan yang tidak bermaksiat karena mencintainya.
    Sampai pada ucapan beliau, "Maka seorang yang tulus dalam cintanya, ia akan merasa diawasi oleh yang dicintainya yang selalu menyertai hati dan raganya.Dan diantara tanda cinta yang tulus ialah ia merasa terus-menerus kehadiran kekasihnya yang mengawasi perbuatannya. (Thariqul Hijratain, hal 449-450)
  • Cinta kepada Allah akan menghilangkan perasaan was-was.
    Berkata Ibnu Qayyim, "Antara cinta dan perasaan was-was terdapat perbedaan dan pertentangan yang besar sebagaimana perbedaan antara ingat dan lalai, maka cinta yang menghujam di hati akan menghilangkan keragu-raguan terhadap yang dicintainya.
    Dan orang yang tulus cintanya dia akan terbebas dari perasaan was-was karena hatinya tersibukkan dengan kehadiran Dzat yang dicintainya tersebut. Dan tidaklah muncul perasaan was-was kecuali terhadap orang yang lalai dan berpaling dari dzikir kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala , dan tidaklah mungkin cinta kepada Allah bersatu dengan sikap was-was. (Madarijus-Salikin 3/38)
  • Merupakan kesempurnaan nikmat dan puncak kesenangan.
    Berkata Ibn Qayyim, "Adapun mencintai Rabb Subhannahu wa Ta'ala maka keadaannya tidaklah sama dengan keadaan mencin-tai selain-Nya karena tidak ada yang paling dicintai hati selain Pencipta dan Pengaturnya; Dialah sesembahannya yang diibadahi, Walinya, Rabb-nya, Pengaturnya, Pemberi rizkinya, yang mematikan dan menghidupkannya. Maka dengan mencintai Allah Subhannahu wa Ta'ala akan menenteramkan hati, menghidupkan ruh, kebaikan bagi jiwa menguatkan hati dan menyinari akal dan menyenangkan pandangan, dan menjadi kayalah batin. Maka tidak ada yang lebih nikmat dan lebih segalanya bagi hati yang bersih, bagi ruh yang baik dan bagi akal yang suci daripada mencintai Allah dan rindu untuk bertemu dengan-Nya.
    Kalau hati sudah merasakan manisnya cinta kepada Allah maka hal itu tidak akan terkalahkan dengan mencintai dan menyenangi selain-Nya. Dan setiap kali bertambah kecintaannya maka akan bertambah pula pengham-baan, ketundukan dan ketaatan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan membebaskan diri dari penghambaan, ketundukan ketaatan kepada selain-Nya."(Ighatsatul-Lahfan, hal 567)
ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH Subhannahu wa Ta'ala


Allah Subhannahu wa Ta'ala mencintai dan dicintai. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman di dalam surat Al-Ma'idah: 54, yang artinya: "Maka Allah akan mendatangkan satu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai Allah."


Mereka yang dicintai Allah Subhannahu wa Ta'ala :
  • Attawabun (orang-orang yang bertau-bat), Al-Mutathahhirun (suka bersuci), Al-Muttaqun (bertaqwa), Al-Muhsinun (suka berbuat baik) Shabirun (bersa-bar), Al-Mutawakkilun (bertawakal ke-pada Allah) Al-Muqsithun (berbuat adil).
  • Orang-orang yang berperang di jalan Allah dalam satu barisan seakan-akan mereka satu bangunan yang kokoh.
  • Orang yang berkasih-sayang, lembut kepada orang mukmin.
  • Orang yang menampakkan izzah/kehormatan diri kaum muslimin di hadapan orang-orang kafir.
  • Orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Allah.
  • Orang yang tidak takut dicela manusia karena beramal dengan sunnah.
  • Orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah sunnah setelah menyelesaikan ibadah wajib.
SEBAB-SEBAB UNTUK MENDAPATKAN CINTA ALLAH Subhannahu wa Ta'ala
  • Membaca Al-Qur'an dengan memikir-kan dan memahami maknanya.
  • Berusaha mendekatkan diri kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan ibadah sunnah setelah menyelesaikan ibadah yang wajib.
  • Selalu mengingat Allah Subhannahu wa Ta'ala , baik de-ngan lisan, hati maupun dengan anggota badan dalam setiap keadaan.
  • Lebih mengutamakan untuk mencintai Allah Subhannahu wa Ta'ala daripada dirinya ketika hawa nafsunya menguasai dirinya.
  • Memahami dan mendalami dengan hati tentang nama dan sifat-sifat Allah.
  • Melihat kebaikan dan nikmatNya baik yang lahir maupun yang batin.
  • Merasakan kehinaan dan kerendahan hati di hadapan Allah.
  • Beribadah kepada Allah pada waktu sepertiga malam terakhir (di saat Allah turun ke langit dunia) untuk bermunajat kepadaNya, membaca Al-Qur'an , merenung dengan hati serta mempelajari adab dalam beribadah di hadapan Allah kemudian ditutup dengan istighfar dan taubat.
  • Duduk dengan orang-orang yang memiliki kecintaan yang tulus kepada Allah dari para ulama dan da'i, mendengar-kan dan mengambil nasihat mereka serta tidak berbicara kecuali pembica-raan yang baik.
  • Menjauhi/menghilangkan hal-hal yang menghalangi hati dari mengingat Allah Subhannahu wa Ta'ala .
(Disadur dari kalimat mutanawwi'ah fi abwab mutafarriqah karya Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd oleh Abu
Latihan Dalam Kelompok 1 (LDK I)

Objektif :

  1. Mengeratkan hubungan antara peserta dan fasilitator.
  2. Mewujudkan sifat setiakawan dan semangat kerjasama dalam kumpulan.
  3. Mewujudkan sifat keterbukaan dalam diri peserta.
  4. Menggalakkan individu memberi maklumbalas terhadap ahli kumpulan yang lain.

Aktiviti 1 : Salam Muhibbah
Masa : 10 minit

Kaedah :

  1. Fasi memperkenalkan diri dahulu.
  2. Diikuti oleh peserta.
  3. Fasi menutup mata salah seorang peserta.
  4. Peserta yang ditutup matanya dikehendaki meneka rakannya dengan sentuhan dan suara.

Aktiviti 2 : Impressi Kali Pertama
Masa : 20 minit

Kaedah :

  1. Peserta masih berada di dalam satu bulatan.
  2. Seorang daripada ahli diminta berdiri di tengah-tengah bulatan.
  3. Setiap ahli diminta membuat tanggapan tentang individu yang berada di tengah bulatan.
  4. Apabila semua ahli kumpulan telah memberikan impressi mereka, proses itu diulang sehingga semua ahli mendapat maklumbalas daripada ahli lain.


Tuesday, March 29, 2011

HATI, JANGAN BERSEDIH LAGI..


Bismillahirrahmanirrahim.Assalamualaikum, Alhamdulillah. Ku panjatkan setinggi-tinggi kesyukuran pada yang Esa kerana masih lagi memberi nikmat iman dan Islam. Hari ini, terasa diri ini diselubungi awan hitam. Kesedihan menimpa diri ini bila tidak melepasi ujian JPJ pagi tadi. Masya-Allah, ini baru ujian dunia. Hati ini terlalu mudah goyah, iman terlalu rapuh dan nipis. Bagaimanakah jika di alam barzah nanti??Bila ujian dialam sana tidak lulus. Tentu terlebih gundah-gulana diri ini. Di sana tidak ada lagi peluang untuk repeat, andainya tidak lepas titian sirathalmustaqim. Sudah pasti akan terus berada didalam neraka. Hal ini kerana Allah sudah memberi peluang kepada hamba-hambaNya di dunia. Peristiwa hari ini mendidik diri ini untuk memperbanyakkan lagi amal kepadaNya. Pergunakanlah sebaikmungkin peluang yang telah Allah SWT berikan. Bersyukurlah dengan segala nikmat yang telah diberiNya. Setiap ujian di dunia, akan dibalas dengan kenikmatan di akhirat andainya kita sebagai hambaNYa dapat hadapi dan harungi cabaran tersebut dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Ana teringat pesanan yang disampaikan oleh seseorang yang ana sangat sayang:
“ Ingatlah, semua permintaan dan doa-doa yang diminta oleh setiap hambaNya akan dimakbulkan oleh Allah Taala. Cuma yang membezakan adalah samada Dia mahu mengabulkan doa hambaNya itu di dunia atau di akhirat. Berfikirlah positif dan bersangka baiklah kepadaNya. Sekiranya doa kita tidak dimakbulkan di dunia. Maka Allah akan mengabulkan doa hamba-hambaNya di akhirat. Jangan sesekali kita bersangka  buruk kepada Allah Taala. Setiap yang berlaku didalam kehidupan kita adalah untuk menguji sejauh mana keimanan diri kita padaNya ”


Oleh itu, wahai hati yang dalam kesedihan. Janganlah engkau terus bersedih lagi. Firman Allah Taala: La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Hadapilah setiap ujian itu dengan penuh rasa ikhlas dan sabar. Sesungguhnya setiap sesuatu yang berlaku itu ada hikmahnya.

~Al-FaQir ilallah~
    Perindu Ilahi

Saturday, March 26, 2011

CERMIN DIRI

Assalamualaikum..Alhamdulillah seinfiniti kesyukuran kerana Allah masih lagi memberi kesempatan untuk dinukilkan di laman ini.Salam sejahtera keatas junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabi’ien dan tabi’ tabi’ien. Alhamdulillah, Allah memberi nikmat kepada diri ini untuk tersenyum. Bila dicermin keatas diri ini, senyum itu tanda kemesraan, diberi kepada manusia dianggap sedekah. Manakala ketawa itu lambang kelalaian. Selalu dilakukan hati akan mati. Dibuat di hadapan manusia menghilangkan maruah diri.

Setiap kesalahan yang dilakukan jadikanlah pengajaran, insaflah ini tanda kelemahan diri, kesalilah keterlanjuran itu dan berazamlah tidak mengulanginya lagi. Syukur nikmat dan sabar di dalam ujian amat mudah diucapkan tetapi amat sulit dilaksanakan. Kesenangan dan kemewahan selalunya membawa kepada kesombongan dan kelalaian. Kesusahan dan penderitaan itu, selalunya membawa kekecewaan dan putus asa, kecuali orang yang mukmin.

Di antara tanda-tanda orang-orang yang sombong itu cepat melahirkan sifat marah, suka memotong percakapan orang, suka bermujadalah yakni bertegang leher, nampak di mukanya rasa tidak senang jika ada orang yang lebih darinya di satu majlis, bercakap meninggikan suara, pantang ditegur, tidak ada tanda-tanda kesal di atas kesalahan. Orang yang sudah hilang sifat marah (dayus), cepat melahirkan sifat marah (lemah mujahadah). Orang yang ada sifat marah tapi dapat disembunyikan kecuali di tempat-tempat yang munasabah inilah manusia normal.

Tahu diri kita hamba itu adalah ilmu, merasa diri kita itu hamba itu penghayatan, yang kedua inilah akan lahir sifat tawaduk, malu, khusyuk,takut, hina dan lain-lain lagi sifat kehambaan. Jika kita mengingati dosa, kita tidak nampak lagi kebaikan kita,apatah lagi untuk dibanggakan. Lahirkan kemesraan kita sesama manusia kerana itu adalah haknya tapi jangan putus hati kita dengan ALLAH, ini adalah hakNYA pula.

Apabila rasa senang dengan pujian, rasa sakit dengan kehinaan menunjukkan kita ada kepentingan peribadi, tanda kita tidak ikhlas membuat kebaikan. Ingatlah,kita yang harus mengawal hawa nafsu bukannya nafsu yang mengawal diri kita.INGAT!!!KEANGKUHAN HAWA NAFSU TIADA TOLOK BANDINGNYA.

~Al-faQir ilallah~
    Perindu Ilahi

Pengalaman yang tak dapat dilupakan...

Bismillahirrahmanirrahim..Assalamualaikum..Alhamdulillah, syukur dipanjatkan kerana masih lagi diberi peluang untuk mencoretkan sesuatu di laman blog ini. Seputar kenangan, tetiba teringat sahabat-sahabat yang belaja di Pondok Terusan, Pasir Tumbuh. Terasa diri ini sangat merindui saat menuntut ilmu disana beberapa bulan yang lalu. Walaupun hanya sebulan lebih sahaja berada di pondok. Namun, banyak ilmu dan pengalaman yang ana dapat. Syukur Alhamdulillah, Allah memberi nikmat pada diri ini untuk menuntut ilmu disana walaupun sebentar. Betapa seronoknya menuntut ilmu itu jika kerana Allah SWT. Berbeza sekali dengan keadaan di universiti yang kebanyakkan hanyalah untuk mengejar pointer sahaja. Biah di pondok sangat berbeza daripada di kampus. Bila berada disana, Masya-Allah betapa kerdilnya diri ini. Banyak yang tidak ku tahu tentang ilmu agama walaupun menuntut didalam bidang sarjana muda fiQh dan fatwa. Di setiap surau atau madrasah akan ada ustaz-ustaz yang mengajar kitab. Sampaikan kekadang diri ini tidak tahu nak memilih untuk ke madrasah yang mana satu kerana semuanya mengajar kitab. Kalau ikutkan hati nak talaQQi semua kitab tetapi mana mungkin, nak tak nak hanya boleh pergi satu madrasah sahaja dalam satu masa. Masya-Allah, betapa banyaknya ilmu itu di pusat pengajian pondok. Kekadang terasa malu dengan pelajar-pelajar disana kerana baru nak belajar ilmu agama secara mendalam. Ana ni boleh dikatakan orang yang paling tua dikalangan mereka. Kebanyakkan pelajar adalah berumur antara 13 tahun hingga 23tahun. Betapa beruntungnya mereka belajar di sekolah pondok. Banyak ilmu agama yang mereka dapat. Selain itu, keadaan disana mendidik diri dan jiwa. Dengan jadual harian yang bangun sebelum subuh, salat berjamaah dan talaQQi kitab-kitab lama. Masya Allah,tidak tergambar betapa seronoknya keadaan itu.Keadaan disana telah mendidik diri ini untuk belajar dan mencari ilmu kerana Allah Taala. Selain itu, mengajar diri ini bagaimana indahnya akhlak muslimat-muslimat pondok yang solehah...

Ana juga ingin berkongsi pengalaman, semasa disana. Ana berkenalan dengan seorang Mualaf, sudah berumur 55 tahun. Berbangsa cina baru dua tahun memeluk agama Islam. ana sangat kagum dengan dirinya yang begitu bersemangat untuk mempelajari agama Islam tanpa rasa jemu. Semasa ana disana, setiap kali lepas maghrib. Dia meminta untuk mengajarnya bacaan al-Quran. Semasa mengajarnya, kekadang timbul rasa kesian dan menitis air mata ana kerana betapa bersemangatnya untie ini mempelajari al-Quran. Dia susah untuk menyebut huruf-huruf dengan betuk tetapi berusaha untuk melakukannya tanpa rasa penat. Masya-Allah, bila pintu hidayah itu terbuka luas dan syurga yang diimpikan segala yang susah itu dapat diharungi. Keadaan ini mengajar diri ana untuk belaja ilmu agama dengan lebih mendalam..

~Al-FaQir ilallah~
  Perindu ilahi

Sunday, March 13, 2011

20 PERKARA JANGAN DILAKUKAN

Assalamualaikum. Alhamdulillah dipanjatkan seinfiniti kesyukuran, pada pagi ini ana masih lagi diberi kesempatan oleh Allah Azzawajalla untuk menikmati nikmat Iman dan Islam.Salam sejahtera kepada Junjungan Mulia Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabi'en dan tabi'-tabi'en.Alhamdulillah, diberi sedikit ruang oleh Yang Maha Esa untuk moncoretkan nukilan yang tidak ada nilainya ini,namun ana harapkan ianya dapat memberi manfaat kepada pembaca semua.Sesungguhnya dalam hidup kita dikelilingi oleh perkara-perkara yang menyeronokkan. Tetapi itulah sesungguhnya yang mendatangkan keburukan kepada kita. Dibawah ini terdapat 20 perkara JANGAN yang seharusnya kita ambil ikhtibar. Tidak dapat dinafikan ada terdapat perkara-perkara yang terkena pada ana sendiri.
Tetapi sebagai umat ISLAM, kita harus saling ingat memperingati diantara satu sama lain. Semoga kita umat Islam akan terus mengungguli dunia InsyaALLAH.
1.  Jangan sengaja lewatkan solat. Perbuatan ini Allah tidak suka. Kalau tertidur lain cerita..
2.  Jangan masuk ke bilik air tanpa memakai alas kaki (selipar). Takut kalau-kalau terbawa keluar najis,mengotori seluruh rumah kita.
3.  Jangan makan dan minum dalam bekas yang pecah atau sumbing. Makruh kerana ia membahayakan.
4.  Jangan biarkan pinggan mangkuk yang telah digunakan tidak berbasuh. Makruh dan mewarisi kepapaan.
5.  Jangan tidur selepas solat Subuh, nanti rezeki tertutup  (kerana berpagi-pagi itu membuka pintu berkat).
6.  Jangan makan tanpa membaca BISMILLAH dan doa makan. Nanti rezeki kita di kongsi syaitan.
7.  Jangan keluar rumah tanpa niat untuk membuat kebaikan. Takut-takut kita mati dalam perjalanan buat keburukan atau maksiat.
8.  Jangan pakai kasut atau selipar yang berlainan pasangan. Makruh dan mewarisi kepapaan.
9.  Jangan biarkan mata liar di perjalanan. Nanti hati kita gelap diselaputi dosa.
10.    Jangan bergaul bebas ditempat kerja. Banyak buruk dari baiknya.
11.    Jangan menangguh taubat bila berbuat dosa kerana mati boleh datang bila-bila masa.
12.    Jangan ego untuk meminta maaf pada ibu bapa dan sesama manusia kalau memang kita bersalah.
13.    Jangan mengumpat sesama rakan taulan. Nanti rosak persahabatan kita.
Hilang bahagia.
14.    Jangan lupa bergantung kepada ALLAH dalam setiap kerja kita. Nanti kita sombong apabila berjaya.Kalau gagal kecewa pula.
15.    Jangan bakhil untuk bersedekah. Sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki kita.
 16. Jangan banyak ketawa. Nanti mati jiwa.
17.    Jangan biasakan berbohong, kerana ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih orang kepada kita.
18.    Jangan suka menganiaya manusia atau haiwan. Doa makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan ALLAH.
19.    Jangan terlalu susah hati dengan urusan dunia. Akhirat itu lebih utama dan hidup di sana lebih lama dan kekal selamanya.
20.    Jangan mempertikaikan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN. Sebab semuanya untuk keselamatan kita. ALLAH lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba ciptaannya.

Wallahua'lam..
~Al-FaQir ilallah~
Perindu Ilahi~

Friday, March 11, 2011

:: 10 AMALAN YANG TERBALIK ::

 
Assalamualaikum..Syukur dipanjatkan kepada Yang Maha Esa. Salam sejahtera keatas junjungan besar Nabi Muhammad SAW,para sahabat.para tabi'in dan tabi'-tabi'in. Syukur alhamdulillah,kerana masih lagi diberi nikmat Iman dan Islam.  Pada hari jumaah yang penuh baraqah ini, marilah kita bermuhasabah @ menilai dan menghitung kembali tentang amalan harian kita. Kadang2 kita akan dapati amalan kita adalah terbalik atau bertentangan dari apa yang patut dilakukan dan dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sedar atau telah dilalaikan atau terikut2 dgn budaya hidup orang lain. Perhatikan apa yang dipaparkan di bawah sebagai contoh amalan yang terbalik: -


1. Amalan kenduri arwah beberapa malam yang dilakukan oleh keluarga si mati selepas sesuatu kematian (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dari apa yang dianjurkan oleh Rasulullah di mana Rasulullah telah menganjurkan jiran tetangga memasak makanan untuk keluarga si mati untuk meringankan kesusahan dan kesedihan mereka. Keluarga tersebut telah ditimpa kesedihan, terpaksa pula menyedia makanan dan belanja untuk mereka yang datang membaca tahlil. Tidakkah mereka yang hadir makan kenduri tersebut khuatir kalau2 mereka termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta peninggalan si mati yang belum dibahagikan kepada yang berhak menurut Islam?


2. Kalau hadir ke kenduri walimatul urus (kenduri kahwin) orang kerap salam berisi (hadiah wang yang diberi semasa bersalam). Kalau tak ada duit nak dikepit dalam tangan, maka segan ia nak pergi makan kenduri. Tetapi kalau ia menziarahi orang mati, tidak segan pula salam tak berisi. Sepatutnya kalau menziarahi keluarga si matilah kita patut memberi sedekah. Kalau ke kenduri kahwin, tak bagi pun tak apa kerana tuan rumah panggil untuk diberi makan bukan untuk ia menambah pendapatan.


3. Ketika menghadiri majlis pemimpin negara kita berpakaian cantik, kemas dan segak tetapi bila menghadap Allah baik di rumah mahupun di masjid, pakaian lebih kurang saja bahkan ada yang tak berbaju. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik.


4. Kalau menjadi tetamu di rumah orang dan di beri jamuan, kita rasa segan nak makan sampai habis apa yang dihidangkan kerana rasa segan dan malu, sedangkan yang dituntut dibanyakkan makan dan dihabiskan apa yang di hidang supaya tuan rumah rasa gembira dan tidak membazir.


5. Kalau bersolat sunat di masjid amat rajin, tapi kalau di rumah, sangat malas. Sedangkan sebaik2nya solat sunat banyak dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengelakkan rasa riak.


6. Bulan puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahawa dalam carta perbelanjaan setiap rumah orang Islam akan kita dapati perbelanjaan di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Sedangkan sepatutnya perbelanjaan di bulan puasa yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita?


7. Kalau nak mengerjakan haji, kebanyakan orang akan membuat kenduri sebelum bertolak ke Mekah dan apabila balik dari Mekah tak buat kenduri pun. Anjuran berkenduri dalam Islam antaranya ialah kerana selamat dari bermusafir, maka dibuat kenduri, bukan kerana nak bermusafir, maka dibuat kenduri. Bukankah amalan ini terbalik? Atau kita mempunyai tujuan lain.


8. Semua ibu bapa amat bimbang kalau2 anak mereka gagal dalam peperiksaan. Maka dihantarlah ke kelas tuisyen walau pun banyak belanjanya kalau anak tak boleh baca Quran atau solat, tak bimbang pula bahkan tak mahu hantar tuisyen baca Quran atau kelas khas mempelajari Islam. Kalau guru tuisyen sanggup dibayar sebulan RM20.00 satu pelajaran 8 kali hadir tapi kepada Tok Guru Quran nak bayar RM15.00 sebulan 20 kali hadir belajar pun menggeletar tangan. Bukankah terbalik amalan kita? Kita sepatutnya lebih bimbang jika anak tidak dapat baca al-Quran atau bersolat.


9. Kalau bekerja mengejar rezeki Allah tak kira siang malam, pagi petang, mesti pergi kerja. Hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (masjid) tak hujan, tak panas, tak ribut pun tetap tak datang ke masjid. Sungguh tak malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi nak ke rumahNya segan dan malas.


10.Seorang isteri kalau nak keluar rumah sama ada dengan suami atau tidak, bukan main lagi berhias. Tetapi kalau duduk di rumah, masya-Allah. Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya,bukan berhias untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuatkan rumah tangga kurang bahagia.


Cukup dengan contoh2 di atas. Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita berada pada landasan dan ajaran Islam yg sebenar bukan yang digubah mengikut selera kita. Allah yg mencipta kita maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita.
Wallahhu-Alam.

Al-FaQir ilallah
~Perindu Ilahi~

Wednesday, March 9, 2011

BILA BERTUHAN KAN NAFSU MANUSIA TIDAK TAKUTKAN DOSA

Alhamdulillah..Syukur dipanjatkan seinfiniti kesyukuran kepada Yang Maha Esa kerana masih lagi memberi nafas kepada diri yang kerdil dan hina ini dalam menikmati nikmat Iman dan Islam. Dalam keheningan malam, dengan nyanyian katak memanggil hujan, diselangi dengan bunyian unggas malam yang menceriakan malam ini. Itulah nikmat kebesaran Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Mulia. Betapa hebatnya ciptaan Ilahi. Yang menjadikan siang dan malam, panas dan hujan. Sesungguhnya, ALLAH telah menciptakan manusia untuk beribadat kepada-Nya yang ESA dan menjadikannya sebagai khalifah di Alam ini. Ketika didalam kandungan, semua manusia telah berjanji kepada Allah Azzawajallah akan menyembah dan beribadat kepada-Nya. Tetapi bila manusia dilahirkan di Alam ini, mereka lupa dengan janji-janji kepada Allah SWT. Semoga Allah sentiasa menetapkan iman dalam diri ini untuk mentaati Allah dan berada dalam agama Islam.
Namun,pada hari ini. Bila manusia bertuhankan nafsu, dosa pahala sudah dilupakan. Ana rasa sedih teramat-amat sangat dengan fenomena sekarang yang berlaku keatas pemuda pemudi kita. Semasa dipejabat tadi, ana keep in data kompaun kepada pesalah yang melakukan perbuatan tidak senonoh di tempat awam. Masya-Allah betapa ramainya,pemuda-pemudi yang melakukan zina. Mungkin didunia hanya kompaun dikenakan kepada pesalah. Tapi diakhirat, balasan Allah sangat berat. Mungkin bagi mereka kompaun yang dikenakan hanyalah RM150-RM500. Bagi yang kaya, duit bukan ukurannya. Namun itulah yang telah dilakukan oleh kerajaan negeri Kelantan untuk mendidik manusia daripada terus melakukan maksiat dan zina. Sesungguhnya, manusia itu sendiri yang mengubah dan membawa diri mereka samada kearah dosa mahupun pahala. Masya-Allah, itu antara perlakuan yang dapat ditangkap,mungkin banyak lagi maksiat di luar sana yang tidak dapat dicegah. Bila diri mengutamakan nafsu tidak kiralah samada negeri serambi mekah atau tidak maksiat tetap akan berlaku. Itu realiti, kita tidak dapat menjamin 100% negeri serambi Mekah jauh dari maksiat dan zina. Tapi, syukur alhamdulillah.Kerajaan cuba untuk menjadikan pemerintahan Islam dengan mengenakan saman kepada mana-mana perlakuan yang dilarang oleh Allah Taala. Realiti hari ini, penerapan cara hidup Islam tiada dalam diri masyarakat. Sesungguhnya adalah tanggungjawab ibubapa dalam mencorak dan mendidik anak-anak mereka kearah generasi al-Quran. Jika kita ada melakukan kesalahan besar mahupun kecil cepat-cepatlah kita bertaubat dan kembali kepada Allah. Sesungguh-Nya Allah Maha Pengampun..


Wahai Tuhanku, ampunkan dosa-dosa yang telah aku lakukan dimasa lampau dan dimasa kemudian, juga dosa-dosa yang kulakukan secara sembunyi dan secara terang terangan dan segala dosaku yang Engkau lebih tahu dariku. Engkaulah Tuhan Yang Maha Berkuasa mendahului sesuatu dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Berkuasa mengkemudiankan sesuatu. Engkaulah Tuhan Yang Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.


~Al-FaQir ilallah~
   Perindu Ilahi

Tuesday, March 8, 2011

Andainya Cinta Itu Hendak Diberi


Kasih manusia sering bermusim, sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti" Itulah sedikit dari bait2 lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yg sering bermusim dan sayangnya yg tak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dlm memilih pasangan. Andainya sikit drpd cinta itu hendak diberi pada seseorang yg boleh digelar suami, pilihlah seorang lelaki yang...

1-Kuat agamanya.
Biar sibuk macamana, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yg kuat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yg tinggi biarpun dia pemuda paling miskin.

2-Baik akhlaknya.
Ketegasannya nyata tapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara.

3-Tegas mempertahankan maruah.
Pernahkah dia menjengah ke tempat2 yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam.

4-Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.

5-Tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.

6-Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.

7-Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tak mudah jadi fitnah orang, tapi dia tak amalkan cara hidup bebas.

8-Rakan pergaulannya.
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya.

9-Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya utk parents dan ahli familynya. Jika parentsnya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tak bertanggungjawab

10-Tenang wajah
Apa yg tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pd air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya...

~PERINDU ILAHI~

Ya ILaHi

Ya Ilahi,
Ku merindui pada yang merindui-Mu
Ku menyayangi pada yang menyayangi-Mu
Ku mengasihi pada yang mengasihi-Mu
Ku mencintai pada yang mencintai-Mu




Ya Ilahi,
Jadikan daku insan yang tidak alpa kepada-Mu
Jadikan daku insan yang sentesa menyebut nama-Mu
Jadikan daku insan yang sentesa mengingati-Mu
Jadikan daku insan yang sentesa mengikut ajaran kitab-Mu


Ya Ilahi,
Dekatkan daku dengan insan yang sentesa mendekati-Mu
Dekatkan daku dengan insan yang sentesa meminta pertolongan-Mu
Dekatkan daku dengan insan yang sentesa mengagung-agungkan nama-Mu
Dekatkan daku dengan insan yang sentesa mensyukuri nikmat-Mu


Ya Ilahi,
Jauhilah daku dari sifat ujub pada-Mu
Jauhilah daku dalam melakukan kemurkaan-Mu
Jauhilah daku dalam mengingkari suruhan-Mu
Jauhilah daku dalam mensyirikkan agama-Mu


Nukilan:
~al-FaQir ilallah~
@Perindu Ilahi@

Monday, March 7, 2011

UJIAN

Ujian,
Datang tanpa diundang
Ia memeritkan
Menguji setiap inci kesabaran
Sejauh mana kuatnya pegangan iman
Demi menjadikan insan beriman

Ujian,
Datangmu adalah ditakdirkan
Keatas setiap insan
Untuk memberi kebahagian 
Dalam mengejar erti sebuah kehidupan

Ujian,
Mengajar apa itu keperitan
Dalam menempuh dugaan dan cabaran
Menjadikan manusia mengenal erti ketabahan
Untuk menguatkan keislaman

By:
~Perindu Ilahi~

Syair Imam Syafie

Masyaallah… bila membaca maksudnya, terasa begitu tawadhu`nya seorang insan yang bergelar Imam besar ini. Ketinggian ilmu dan kedudukannya menjadikan dia semakin merendahkan diri kepada Allah Azza wajalla. Semakin dia banyak mengakui akan dosa2nya. Semakin dia banyak berharap pada TuhanNya. Kalau nak difikirkan banyak lagi dosa-dosa insan biasa seperti diri ini. Semoga ianya bermanfaat.




 
إلـيــك إلـــه الـخـلـق أرفــــع رغـبـتــي
kupersembahkan kepadaMu harapanku wahai Tuhan
وإن كـنـتُ يــا ذا الـمــن والـجــود مـجـرمـا
sekalipun aku seorang yang berdosa wahai Zat yang Maha pemberi dan pemurah
ولـمــا قـســا قـلـبـي وضـاقــت مـذاهـبــي
tatkala sesak dadaku dan sempit perjalanan hidupku

جـعـلـت الـرجــا مـنــي لـعـفـوك سـلـمــا
kujadikan rayuanku sebagai jalan mengharap keampunanMu
فـمـا زلــتَ ذا عـفـو عــن الـذنـب لــم تـزل
hanya Engkau sahaja yang memiliki keampunan untuk dosa yang tidak akan terhapus ini.

تــجــود و تـعــفــو مــنـــة وتـكــرمــا
bila Engkau belas dan Engkau ampun; itu kebaikanMu dan kasih sayangMu.
ألــســت الــــذي غـذيـتـنـي وهـديـتـنــي
bukankah Engkau yang memberi aku makan dan hidayah?

ولا زلــــت مـنـانــا عــلـــيّ ومـنـعـمــا
dan memang selamanyalah Engkau yang memberi anugerah dan ni’mat itu kepadaku
عـسـى مــن لــه الإحـســان يـغـفـر زلـتــي
semoga sesiapa yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku

ويـسـتــر أوزاري ومــــا قــــد تـقــدمــا
dan menutup dosa2ku dan setiap perkara yang telah lalu

فــإن تـعـف عـنــي تـعــف عـــن مـتـمـرد
sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kederhakaan
ظــلــوم غــشــوم لا يــزايـــل مـأتــمــا
kezaliman, penganiayaan yang tak pernah terpisah dariku
و إن تنـتـقـم مــنــي فـلـســت بــآيــس
dan jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa
ولـــو أدخـلــوا نـفـسـي بـجــرم جـهـنـمـا
sekalipun kesemuanya memasukkan diriku bersama salahku ke dalam neraka

فصيـحـا إذا مــا كــان فـــي ذكـــر ربـــه
dia menjadi ramah ketika mengingat tuhannya

وفيما سواه في الورى كان أعجما
tetapi bila bersama yang lain di dunia ini dia membisu
يـقــول: حبـيـبـي أنـــت سـؤلــي وبغـيـتـي
dia berkata: Kekasih, Engkaulah harapanku
كـفــى بـــك للـراجـيـن ســـؤلا ومـغـنـمـا
cukuplah hanya Engkau bagi orang2 yang berharap; harapan dan kekayaan.

أصـــــون ودادي أن يـدنــســه الـــهـــوى
kupelihara kasihku yang dicemari nafsu
وأحــفــظ عــهــد الــحـــب أن يـتـثـلـمـا
dan aku jaga janji kasih yang telah tercalar

فـفـي يقظـتـي شــوق وفــي غـفـوتـي مـنــى
di saat kujaga, aku rindu, dan di saat kulelap aku berharap
تــلاحــق خــطــوي نــشــوة وتـرنــمــا
yang sesalu mengiringi langkahku; bersemangat dan berirama,
فـجـرمـي عـظـيـم مـــن قـديــم وحــــادث
maka dosaku adalah besar dari dulu dan kini
وعـفــوك يـأتــي الـعـبـد أعـلــى وأجـسـمـا
dan keampunanMu yang mendatangi hamba;
meninggikan dan memuliakan (martabatnya).

Two month ago

Salam Rabiul Awal dan salam sejahtera keatas junjungan besar Nabi Muhammad SAW serta Ahlul Al-Bait. Alhamdulillah, syukur setinggi-tingginya dirafatkan kepada Allah Azzawajalla kerana masih lagi menjadikan diri ini untuk bernafas dan menikmati nikmat Iman dan juga nikmat Islam. Dalam sedar mahupun tidak, rupanya sudah masuk dua bulan lebih PI menjalani latihan industri disebuah institusi kerajaan di negeri Kelantan. Hanya tinggal dua bulan sahaja lagi. Tidak sabar rasanya diri ini hendak menghabiskan latihan industri ini. Selama berada di sini banyak pengalaman dan pembelajaran yang dapat PI. Disini PI kenal bermacam-macam jenis dan ragam manusia. Tidak seindah yang PI impikan. Rupanya dunia di luar kampus ini ada berbagai-bagai cabaran dan mehnah yang patut PI hadapi. Jika sebelum ini, hanya mengenali buku, sahabat-sahabat kampus, bilik kuliah dan hostel sahaja.  

Namun, disini ianya berbeza.Syukur dipanjatkan pada Yang Esa, mungkin inilah salah satu ujian yang diberikan untuk mengetahui sejauh mana tahap keimanan PI, dan sekuat mana pegangan aqidah PI. Bila kita berada didunia luar ,ia menguji sejauh mana tahap ibadat kita pada yang Esa. PI tahu, Allah sayangkan PI. Kerana itulah Allah memberi beberapa ujian yang patut PI hadapi. Ujian yang kecil ni pun Pi dah rasa tak kuat. Ya Allah betapa goyahnya Imanku. Kemanakah semangatku selama ini untuk memperjuangkan Islam? Kemanakah kekuatan yang ku kumpulkan bersama-sama sahabat bila berada diluar nak memperjuangkan Islam? Ya Allah jadikanlah diri ini istiqamah dalam setiap amalan dan ibadat yang dilakukan. Biarlah apa yang dilakukan sedikit asalkan ianya berterusan.

Sesungguhnya Allah SWT tidak menilai sebanyak mana amal ibadat yang dilakukan tapi sejauh mana kualitinya ibadat kita itu. Janganlah kita hanya berhujah dan bekata-kata sahaja untuk memperjuangkan din al-Islam tapi satu habuk pun tarak ada hasil. Firman Allah SWT dalam surah As-Soff:
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."
 


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Photobucket